STATISTIKA
“MACAM
MACAM DISTRIBUSI”
DISUSUN
O
L
E
H
Julenta
Martiani Tarigan
Pasurina Manurung
Semester
III c
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS
LANCANG KUNING
Tahun
Ajaran 2012/2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Disadari atau tidak,statistika telah
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah menggunakan statistika
dalam nenilai hasil pembangunan di masa lalu dan juga untuk membuat rencana di
masa akan datang. Pemimpin mengambil manfaat dari kegunaan statistika untuk melakukan
tindakan-tindakan yang perlu dalam
menjalankan tugasnya.
Salah
satu pembahasan yang ada dalam statistika yaitu distribusi data . sama halnya
dengan statistika, distribusi data juga sangan berguna bagi kehidupan kita.
Semua jurusan mempelajari mata kuliah ini. Distribusi ini merupakan pengumpulan
data atau keterangan ,pengolahan dan penarikan kesimpulan. Hal ini harus
dilakukan dengan baik,cermat,teliti,hati-hati,mengikuti cara dan teori-teori
yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan.
1.2.Rumusan Masalah
a.Apa Pengertian Distribusi normal,t(student),F,dan chi-kuadrat.
b.Bagaimana Penerapan Distribusi normal,t(student),F,dan
chi-kuadrat.
1.3.
Tujuan
a. Agar mengetahui apa pengertian Distribusi normal,t(student),F,dan
chi-kuadrat.
b.Agar mengetahui bagaimana Penerapan Distribusi normal,t(student),F,dan
chi-kuadrat.
BAB II
ISI
DISTRIBUSI
NORMAL
Dikenalnya
distribusi normal diawali oleh kemajuan yang pesat dalam pengukuran pada abad
ke 19. Pada waktu itu, para ahli
matematika dihadapkan pada suatu tantangan mengenai fenomena variabilitas
pengamat atau interna yang artinya bila seorang mengadakan pengukuran
berulang-ulang maka hasilnya akan berbeda-beda.Yang menjadi pertanyaan adalah
nilai manakah yang dianggap paling tepat dari semua hasil pengukuran tersebut.
Maka kemudian berdasarkan kesepakatan maka nilai rata-rata dianggap paling
tepat dan semua penyimpangan dari rata-rata dianggap suatu kesalahan atau
error.Abraham de Moivre adalah yang pertama kali memperkenalkan distribusi
normal ini dan kemudian dipopulerkan oleh Carl Fredreich Gauss. Sehingga nama
lain distribusi ini adalah distribusi Gauss.Gauss mengamati hasil dari
percobaan yang dlakukan berulang-ulang, dan dia menemukan hasil yang paling
sering adalah nilai rata-rata. Penyimpangan
baik ke kanan atau ke kiri yang jauh dari rata-rata, terjadinya semakin
sedikit. Sehingga bila disusun maka akan terbentuk distribusi yang simetris.
Distribusi Normal adalah model distribusi kontinyu
yang paling penting dalam teori probabilitas. Distribusi Normal diterapkan
dalam berbagai permasalahan. Distribusi normal memiliki kurva berbentuk lonceng
yang simetris. Dua parameter yang menentukan distribusi normal adalah rataan /
ekspektasi (μ) dan standar deviasi (σ).
Fungsi
kerapatan probabilitas dari distribusi normal diberikan dalam rumus berikut:
Dimana
μ adalah rata-rata, σ adalah standar deviasi dan π = 3,14159…
Contoh grafik fungsi kerapatan probabilitas
dari distribusi normal digambarkan dalam Gambar 1.
Gambar 1. Grafik fungsi probabilitas distribusi normal
Grafik
fungsi distribusi normal tersebut di atas membentang dari minus tak hingga
hingga tak hingga. Hanya saja, semakin jauh dengan rata-rata (M1),
nilai probabilitas akan semakin mendekati nol.
Contoh
soal 1:
Dari
penelitian terhadap 150 orang laki-laki yang berumur 40–60 tahun didapatkan
rata-rata kadar kolesterol (μ) mereka 215 mg % dan simpangan baku σ = 45 mg %.
Hitunglah peluang kita mendapatkan seorang yang kadar kolesterolnya:
a.
< 200 mg %
b.
> 250 mg %
Jawab
:
Ilustrasi
dari soal tersebut di atas ditunjukkan dalam Gambar berikut :
Untuk
menghitung nilai probabiltas dari pertanyaan di atas, kita gunakan rumus fungsi
probabilitas distribusi normal. Karena nilai probabilitas yang dibutuhkan
adalah pada rentang nilai x tertentu, maka kita harus menggunakan integral
untuk menghitungnya.
a.
P (<200 mg) =
b. P (> 250 mg) =
Untuk
mengatasi permasalahan di atas, terdapat cara lain untuk menghitung nilai
peluang distribusi normal. Untuk menentukan nilai peluang pada soal di atas,
kita pelajari dulu cara menghitung nilai Z dan membaca tabel luas kurva normal.
Nilai Z didapat dengan rumus berikut:
Sedangkan
tabel luas kurva normal adalah tabel yang memuat luas kurva normal dari titik
minus tak hingga sampai titik x. Tabel luas kurva normal ini sangat bermanfaat
untuk menghitung soal-soal seperti contoh soal 1b. Hanya saja, tabel kurva
normal ini disusun berdasarkan nilai Z. Sehingga kita harus menghitung nilai Z
terlebih dahulu. Ilustrasi dari fungsi tabel kurva normal ditunjukkan dalam
Gambar 2.
Tabel luas kurva normal untuk distribusi normal
ditunjukkan dalam Tabel 1a dan 1b.
Tabel 1a. Nilai luas kurva normal untuk nilai Z < 0
(negatif)
Tabel 1b. Nilai luas kurva normal untuk nilai Z > 0
(positif)
Penyelesaian
contoh soal 1 dengan menggunakan tabel kurva normal.
Dari
penelitian terhadap 150 orang laki-laki yang berumur 40–60 tahun didapatkan
rata-rata kadar kolesterol (μ) mereka 215 mg % dan simpangan baku σ = 45 mg %.
Hitunglah peluang kita mendapatkan seorang yang kadar kolesterolnya:
a.
> 250 mg %
b.
< 200 mg %
Jawab
:
μ = 215
σ
= 45
Untuk
memudahkan pengerjaan, kita kerjaan contoh soal 1.b terlebih dahulu.
b.
P(x < 200)
Berdasarkan
tabel kurva normal, untuk nilai Z = -0,67, luasnya adalah 0.2514. Sehingga
peluang untuk menemukan laki-laki dengan kadar gula kurang dari 200 mg % adalah
0.2514.
a.
P(x > 250)
Untuk
menghitung soal 1a, kita cari dulu peluang menemukan laki-laki dengan kadar
gula kurang dari 250 mg atau P (x <250 )
Berdasarkan
tabel kurva normal, untuk nilai Z = 0.78, luasnya adalah 0.7794. Sehingga
peluang untuk menemukan laki-laki dengan kadar gula kurang dari 250 mg % , P (x
< 250) adalah 0.7794. Peluang untuk menemukan laki-laki dengan kadar gula
lebih dari 250 mg % , atau P (x > 250) dapat dilakukan dengan cara berikut :
P
( x > 250) = 1 - P ( x < 250 )
= 1 - 0.7794
= 0.2206
DISTRIBUSI
T ( STUDENT
)
Untuk sampel
nukuran n 3, taksiran dapat diperoleh dengan menghitung nilai S2.
Bila n 30, maka S2 memberikan taksiran yang baik dan tidak berubah dan distribusi
statistik masih secara hampiran, berdistribusi sama
dengan peubah normal baku z.
Bila ukuran sampel (
n < 30 ), nilai S2 berubah cukup besar dari sampel ke sampel dan distribusi peubah
acak tidak lagi distribusi normal baku.
|
Distribusi sampel T
di dapat dari anggapan bahwa sampel acak
berasal dari populasi normal.
Dengan ,
Berdistribusi
normal baku,dan
|
Diberikan oleh,
|
Ini di kenal dengan nama distribusi t
dengan derajat kebebasan v.
Distribusi
Z dan T berbeda karena variansi T bergantung pada ukuran sampel n dan variansi ini selalu lebih besar
dari 1. Hanya bila ukuran sampel kedua distribusi menjadi sama. Pada gambar
dibawah diperlihatkan hubungan antara distribusi normal baku () dan distribusi t untuk derajat kebebasan 2 dan 5.
Karena distribusi t setangkup terhadap rataan nol, maka ;
yaitu, nilai t yang luas sebelah kanannya , atau luas sebelah kirinya , sama dengan minus nilai t yang luas bagian kanannya .
Panjang selang nilai t yang dapat diterima tergantung pada
bagaimana pentingnya . Bila ingin ditaksir dengan ketelitian yang tinggi,
sebaiknya digunakan selang yang lebih pendek seperti sampai .
Contoh soal:
Suatu pabrik bola lampu yakin bahwa bola lampunya akan tahan
menyala rata – rata selama 500 jam. Untuk mempertahankan nilai tersebut, tiap
bulan diuji 25 bola lampu. Bila nilai t
yang dihitung terletak antara dan maka pengusahan pabrik tadi akan
mempertahankan kenyakinannya. Kesimpulan apa yang seharusnya dia ambil dari
sampel dengan rataan = 518 jam dan simpangan baku s = 40
jam? Anggap bahwa distribusi waktu menyala, secara hampiran, noramal.
Jawab :
Dari tabel 5 diperoleh = 1,711 untuk derajat kebebasan 24. Jadi
pengusaha tadi akan puas dengan keyakinananya bila sampel 25 bola lampu
memberikan nilai t antara -1,711 dan 1,711. Bila memang = 500, maka
Suatu nilai yang cukup jauh di atas 1,711. Peluang mendapat
nilai t, dengan derajat kebebasan v = 24, sama atau lebih besar dari 2,25,
secara hampiran adalah 0,02. Bila , nilai t yang di hitung dari sampel
akan lebih wajar. Jadi pengusaha tali kemungkinan besar akan menyimpilkan bahwa
produksinya lebih nbaik daripada yang diduganya semula.
DISTRIBUSI F
Statistik F didefinisikan
sebagai nisbah dua peubah acak khi-kuadrat yang bebas, masing – masing dibagi
dengan derajat kebebasannya.
|
Diberikan oleh
|
ini dikenal dengan nama distribusi
F dengan derajat kebebasan dan
Kurva distribusi F tidak hanya tergantung pada kedua
parameter dan tapi juga pada urutan keduanya ditulis.begitu
kedua bilangan itu ditentukan maka kurvanya menjadi tertentu. Dibawah ini
adalah kurva khas distribusi F
Di bawah ini gambar kurva nilai
tabel distribusi F
|
Lambang nilai f
tertentu peubah acak F sehingga disebelah kanannya terdapat luas sebesar
. Ini digambarkan dengan daerah yang dihitami pada gambar 2. Pada tabel memberikan nilai hanya untuk dan untuk berbagai pasangan derajat kebebasan dan Jadi, nilai f untuk derajat kebebasan 6
dan 10 , sehingga luas daerah sebelah kanannya 0,05 adalah .
Tulislah untuk dengan derajat kebebasan dan , maka
|
Bila dan variansi sampel acak ukuran dan yang diambil dari dua populasi normal,
masing-masing dengan variansi dan , maka
|
Berdistribusi F dengan derajat kebebasan dan
Contoh
:
Tentukan nilai
dari F 0,05 (12,20)
Penyelesaian :
Diketahui :
p = 0,05
,
Ditanya : F = . . . . ?
Jawab :
F 0,05 (12,20) = 2,28
P = 1 – 0,05 = 0,95
F 0,95 (20,12) =
Jadi nilai F 0,05 (12,20) adalah 0,04
CHI-KUADRAT (χ 2 )
Chi Kuadrat adalah pengujian
hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi/yg benar-benar
terjadi/aktualdenganfrekuensi harapan/ekspektas.
frekuensi
observasi →nilainya didapat dari hasil
percobaan (o)
frekuensi
harapan →nilainya dapat dihitung
secara teoritis (e)
Nilai χ² adalah
nilai kuadrat karena itu nilaiχ²selalu
positif.
Distribusi khi-kuadrat (bahasi
inggris: Chi-square distribution) atau distribusi χ² dengan k derajat bebas adalah distribusi jumlah kuadrat k peubah acak normal baku yang saling bebas.
Distribusi ini seringkali digunakan dalam statistika
inferensial, seperti dalam uji
hipotesis, atau dalam penyusunan selang
kepercayaan.Apabila dibandingkan dengan distribusi
chi-kuadrat nonsentral, distribusi ini dapat juga disebut distribusi khi-kuadrat sentral.
Salah satu
penggunaan distribusi ini adalah uji
chi-kuadrat untuk kebersesuaian (goodness of fit) suatu
distribusi pengamatan dengan distribusi teoretis, kriteria klasifikasi analisis
data yang saling bebas, serta pendugaan selang kepercayaan untuk simpangan baku populasi berdistribusi normal dari
simpangan baku sampel. Sejumlah pengujian statistika juga menggunakan
distribusi ini, seperti Uji
Friedman.
Distribusi
khi-kuadrat merupakan kasus khusus distribusi
Gamma.
Chi-square dihitung dengan mencari perbedaan antara
masing-masing frekuensi pengamatan dan teoritis untuk setiap hasil yang
mungkin, mengkuadratkan mereka, membagi masing-masing dengan frekuensi
teoritis, dan mengambil jumlah hasil. Jumlah derajat kebebasan adalah sama dengan jumlah hasil yang mungkin,
minus 1:
Dimana
= Frekuensi yang diamati;
= Yang diharapkan (teoritis)
frekuensi, ditegaskan oleh hipotesis null;
= Jumlah hasil yang mungkin
dari setiap peristiwa.